Selasa, 25 Oktober 2011

APA KATA ILMUWAN TENTANG VAKSINASI?


1.    “Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun” (Dr. Ricard Moskowitz, Harvard University)

2.    “Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorangpun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya” (Dr. W.B. Clarke, Peneliti Kanker Inggris)


3.    “Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan secara umum” (dr. Harris Coulter, pakar Vaksin Internasional)

4.    “Sebelum vaksin besar-besaran 50 tahun yang lalu, dinegara itu (Amerika) tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun dan kasus autisme” (Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional)

5.    “Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan syaraf, hiperaktif kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, artritis reumatiod, sklerosis multiple dan bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yang tidak pernah dikenaal dua dekade lalu, menjadi wabah diseluruh dunia saat ini.“ (Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika )

6.    “Tak masuk akal memikirkan bahwa anda bisa menyuntikkan nanah kedalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan anda tidak akan mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga dalamnya.” (Dr. William Hay, dalam buku “ Immunisation : The Reality behind the Myth)

Dan ternyata faktanya adalah di Jerman para praktisi medis, mulai dari dokter hingga perawat menolak adanya imunisasi campak. Penolakan itu diterbitkan dalam jurnal “Journal Of The American Medical Association” 20 Februari 1981, yang berisi sebuah artikel dengan judul “Rubella Vaccine In Suspectible Hospital Employees, Poor Physician Participation”. Dalam artikel itu disebutkan bahwa jumlah partisipan terendah dalam imunisasi campak terjadi dikalangan praktisi medis di Jerman. Hal ini terjadi pada para pakar obstetrik dan kadar terendah lain terjadi pada para pakar pediatrik. Kurang lebih 90% obstetrik dan 66% pakar pediatrik menolak suntikan vaksin rubella.

Sumber: http://eshaa09.student.ipb.ac.id

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More